Keramba Ikan di Irigasi Tambe Bikin Aliran Pengairan Tersumbat, Petani Ancam Blokade Jalan -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Keramba Ikan di Irigasi Tambe Bikin Aliran Pengairan Tersumbat, Petani Ancam Blokade Jalan

TalkingNewsNTB.com
05 April 2025

Foto: Kondisi keramba ikan tawar di saliran irigasi Dam Ncanga Kai Desa Tambe, yang membuat sendimen menumpuk.


Bima, TalkingNEWSntb.com -- Saluran irigasi Dam Ncanga Kai Desa Tambe yang menjadi satu-satunya pengairan untuk petani di beberapa desa, termaksud Desa Timu Kecamatan Bolo terjadi penyumbatan. 


Penyebabnya akibat keramba ikan yang berjejer bekas budidaya ikan milik beberapa warga Desa Tambe yang tidak dibersihkan, sehingga membuat sendimentasi (lumpur) menumpuk setinggi satu meter. Masalah ini tentunya merugikan sejumlah petani yang membutuhkan pengairan untuk padi mereka. 


Berangkat dari persoalan tersebut, sejumlah kelompok tani Desa Timu memberikan pernyataan sikap tegas, akan memblokade jalan negara bila masalah yang mereka hadapi saat ini tidak ada solusi dari pemerintah terkait (pembersihan keramba ikan dan sendimentasi).


"Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, kami terpaksa blokade jalan, karena tuntutan kami ini sangat emergency untuk kebutuhan perut," ujar sejumlah petani, di lokasi Dam primer Ncanga Kai Desa Tambe, Sabtu, 05 April 2025.


Apalagi, lanjutnya menjelaskan, saluran irigasi menjadi harapan satu satunya untuk kebutuhan pertanian saat ini, jika tidak diatasi secepatnya, maka peluang gagal tanam berpotensi besar. Jika itu terjadi, maka program ketahanan pangan yang digaungkan Pemerintah Pusat untuk di wilayah Kabupaten Bima sendiri tidak maksimal. 


"Kejadian ini sudah berjalan satu tahun, dan setiap tahun selalu kami bersihkan secara gotong royong, namun kali ini tumpukan keramba dan lumpur sangat sulit dibersihkan secara manual, sehingga kami butuh keterlibatan pemerintah Desa Tambe khusunya dan pemerintah terkait untuk mencarikan solusinya, " ujar Ahmad ketua kelompok hidi rasa, Desa Timu, didampingi oleh, Abas H. m. Ali So' panggo 2. Desa timu, Ismail Abdullah Ketua kelompok so panggo 1 Desa Timu dan M tayeb Ismail so la rade Desa Timu.


Menurut sejumlah Ketua Kelompok Tani Desa Timu, mereka saat ini sedang melakukan pembajakan dan pengolahan lahan sawah dan sebagiannya sedang tabur benih untuk menyambut masa tanam musim kedua tahun ini. Namun untuk mendukung proses masa tanam tersebut, terkendala dengan air. Diketahui luas lahan persawahan yang ketergantungan dengan sumber air irigasi setempat kurang lebih 1.600 hektar.


Untuk menjawab tuntutan sejumlah petani tersebut, pemerintah terkait turun bersama mencarikan solusinya, Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima, Edi ST, Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kecamatan Bolo, Dewi Sermi SE. Sekcam Bolo Drs. Abbas, Polsek Bolo, Babinsa Desa Tambe, Kepala Desa Tambe dan sekdes Timu.

Foto: Kabid pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima, Edi ST saat memediasi sejumlah kelompok tani.


Dalam menanggapi permintaan sejumlah masyarakat petani tersebut, sesuai kesepakatan bersama, pihak pemerintah terkait yang hadir yang intinya akan mengupayakan alat eksavator mini untuk mengangkat dan membersihkan saluran irigasi tersebut secepatnya dari tumpukan material bambu dan desimem yang telah. 


"Kami minta para petani bersabar dulu, hari ini juga akan kami usahakan untuk secepatnya menghadirkan alat berat, paling telat besok pagi, " ujar Kabid pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima, Edi ST usai koordinasi dengan sejumlah petani yang hadir. 


Terpisah, Kepala Balai Lingkungan dan Pengairan Provinsi NTB, Amrin ST saat di konfirmasi melalui via telephon mengaku, pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak yang memiliki alat berat (eksavator red) di wilayah kota dan Kabupaten Bima.


"Saya minta masyarakat dapat bersabar dulu, saat ini kami sedang upayakan untuk menyewa alat berat, semoga besok (Senin red) eksavator bisa kami hadirkan di lokasi untuk membersihkan tumpukan keramba dan desimen, " ujarnya singkat. (Red)