Pembukaan Pembelian Jagung PT SUL Bima Beri Dampak Positif Terhadap Petani -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Pembukaan Pembelian Jagung PT SUL Bima Beri Dampak Positif Terhadap Petani

TalkingNewsNTB.com
26 Maret 2025

Foto: Sejumlah kendaraan yang terparkir di halaman Gudang PT SUL.

Bima, TalkingNEWSntb.com -- Sejak dibukanya pembelian jagung oleh PT. Santosa Utama Lestari (SUL) cabang Bima pada 25 Maret 2025 kemarin, halaman gudang yang berlokasi di Desa Bolo Kecamatan Madapangga ini mulai dipenuhi oleh pick up dan truk bermuatan jagung.(Baca Juga): PT SUL Cabang Bima Mulai Buka Pembelian Jagung.


Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (26/3/25) terlihat sejumlah mobil (truk dan pick up) bermuatan jagung para petani tersebut terparkir rapi menunggu antrian masuk ke gudang PT SUL (proses jual-beli). 


Dari catatan pihak gudang, untuk sementara ini dalam dua hari terakhir sudah menerima lebih dari 200 ton jagung. Rata-rata jagung yang dibeli oleh PT SUL tersebut berasal dari petani Kecamatan Bolo dan Madapangga.


"Kemarin 100 ton Lebih dan hari ini (Rabu, 26 Maret 2025) untuk sementara sampai siang ini sudah masuk 100 ton lebih. Dan semua jagung yang kita beli rata-rata dari Kecamatan Bolo dan Madapangga," ungkap Humas PT SUL Muhammad Isnaini, Rabu (26/3/25). 


Seperti diketahui sebelumnya, bahwa jagung petani di Wilayah Kabupaten Bima sudah mulai masuk masa panen dan bahkan sudah mulai memanen. Masalahnya, sejumlah gudang dan Bulog belum mulai membuka pembelian (serap) dengan alasan tertentu. Berangkat dari persoalan tersebut, pihak PT SUL berinisiasi membuka pembelian, kendati itu belum pada waktunya (April 2025). 


Rupanya, informasi pembukaan pembelian jagung oleh PT SUL ini, memberi dampak postif bagi petani, mereka yang awalnya kebingungan untuk menjual jagung, akhirnya mendapat angin segar dengan dibukanya PT SUL. 


"Alhamdulillah, kami tentu bersyukur dengan kondisi ini. Masalahnya, jika kita jual di luar wilayah Bima (Dompu-Sumbawa) dengan harga yang relatif sama atau selisih sedikit, maka hitungannya tetap rugi diongkos muat. Apalagi ongkos angkut ke sumbawa hitungannya Rp. 280 perkilo," Ungkap Indra, salah satu petani di Desa Rade Kecamatan Madapangga. 


Senada dengan Indra, Abdollah petani asal Desa Bolo Kecamatan Madapangga ini pun mengaku bersyukur atas dibukanya pembelian jagung oleh PT SUL. Karena menurutnya, sangat mustahil menyimpan jagung lebih lama hanya untuk menunggu gudang buka atau pun harga yang tinggi. Sementara Di satu sisi, moment ini bertepatan dengan kondisi keuangan dan kebutuhannya menjelang lebaran yang cukup besar. 


"Kami tidak mungkin menyimpan jagung lama-lama kalau tidak segera dijual dengan harga yang layak. Terus terang yang kita butuhkan saat moment seperti ini. Apalagi lebaran tinggal beberapa hari lagi. Kami harus akui, bahwa kami sangat terbantu," pungkasnya. (Red)