Foto: Dr. Sudarsono, S.Pd, M.Pd. |
Memiliki jenjang studi doktor, bukanlah perkara yang mudah untuk diraih. Butuh kesungguhan dan keseriusan dalam menggapainya. Pengorbanan waktu tenaga, pikiran dan materi juga diperlukan dalam meraih gelar doktor.
Hanya sedikit orang yang dapat menyelesaikannya dengan mulus alias cepat. Idealnya menempuh pendidikan doktor di butuhkan waktu 3,5 tahun.
Kebanyakan yang menempuh studi doktor adalah mereka yang sudah bekerja, bahkan berada pada posisi yang paling aman di tempatnya bekerja, sudah berkeluarga, meninggalkan keluarga, jauh dari kampung halaman, belum lagi pekerjaan di tinggal bagi dosen yang melaksanakan tugas belajar menempuh studi doktor.
Di samping tentang akademik, tantangan non akademik tidak kalah sulitnya. Di saat orang lain bersama keluarganya senda gurau, namun bagi mereka yang menempuh studi doktor bagi yang sudah berkeluarga harus rela meninggal anak istri untuk menuntut ilmu.
Studi doktor merupakan studi lanjut setelah kita telah menempuh studi magister, oleh karena itu yang melanjutkan studi doktor adalah mereka yang sudah bekerja, ada yang dari birokrasi, politisi (anggota DPR), praktisi, apalagi akademi alias dosen wajib hukumnya untuk menempuh studi doktor dalam mengembangkan karir dan membangun kompetensinya.
Tidak jarang mereka yang studi doktor baru mampu menyelesaikan studi umumnya 4 sampai 7 tahun, dan jika lewat dari waktu tersebut akan drop out (DO). Secara umum mereka yang studi doktor kebanyakan baru mampu menyelesaikan studi 5 sampai 7 tahun.
Hanya sedikit orang yang dapat menyelesaikan studi doktor dalam waktu 3 sampai 4 tahun. Persyaratan yang cukup menyita waktu, bahwa jika ingin lulus harus memiliki jurnal internasional scopus, di samping persyaratan administrasi lainya yang dipersyaratkan agar dapat mengikuti tahap demi tahapan ujian.
Ada 5 tahap bahkan sampai sembilan tahap ujian baru dapat melewati proses studi doktor. Di salah satu kampus di jawa timur ada yang 9 tahap ujian bahkan di salah satu Fakultasnya ada yang 12 tahap ujian tergantung kebijakan kampus masing – masing.
Adalah doktor Sudarsono, putra Bima dosen Universitas Nggusuwaru (UNSUWA), yang sukses dapat menyelesaikan studi doktor dalam waktu 3 tahun 3 Bulan. Hal itu dilewatinya dengan penuh ketekunan dan disiplin yang tinggi.
Persiapan yang matang dan semangatnya yang tinggi menjadi motivasi yang kuat menyelesaikan studi doktor dalam waktu yang relatif cepat. Pada saat menyelesaikan teori yang berlangsung 2 semester, doktor Sudarsono di akhir semester 2 telah menyiapkan proposal penelitian sebagai usulan penelitian.
Tidak menunggu waktu lama proposal tersebut disetujui oleh kaprodi pasca sarjana Universitas Negeri Semarang kampus tempatnya studi menjadi rancangan penelitian. Di Akhir penelitian berlangsung doktor Sudarsono telah merampungkan artikel jurnal untuk di publish pada salah satu jurnal Internasional yang menjadi pilihannya untuk publikasi.
Proses ujian tahap demi tahap dirawatnya dengan penuh kesabaran, belum lagi memperbaiki revisi dari dosen penguji dari disertasi yang sudah di susun. Tidak ada strategi yang berlebihan, namun kita harus selalu disiplin, konsisten, semangat dan ikhtiar terhadap segala kesulitan yang dihadapi.
Dan satu hal yang tidak bisa diabaikan yaitu doa kita, disamping doa orang tua yang selalu diharapkan pada setiap langkah yang dilalui. Itulah yang dilakukan oleh Doktor Sudarsono sampai pada akhirnya mampu menyelesaikan studi doktor relatif cepat.
Apa yang menjadi pengalaman sang doktor merupakan pengalaman yang mahal dapat kita dilakukan jika ingin melanjutkan studi pada jenjang tertinggi. Siapapun kita dan dari manapun kita punya hak yang sama untuk sukses meraih pendidikan doktor.
Tidak harus memiliki orang tua yang kaya tajir melintir, namun sengat untuk terus belajar dan meraih mimpi itulah modal utamanya. Bagi siapapun yang ingin melanjutkan studi doktor kiat ala Doktor Sudarsono merupakan strategi jitu yang dapat dilakukan untuk sukses meraih doktor lebih cepat.
Kini, doktor Sudarsono kembali mengabdi di kampus tercinta UNSUWA, kemudian diberikan satu jabatan penting di kampus tersebut, disamping itu pengabdiannya di masyarakat ditunjukkan dengan berbagai aksi sosial dan kegiatanya mendukung proses pembangunan di daerah, dengan keterlibatanya di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan dan organisasi keagamaan bahkan organisasi pendidikan yang ada di daerah.
Harapan kedepan adalah bagaimana daerah dapat lebih baik membangun pendidikan yang bermutu bagi setiap putra – putri di daerah, selain itu ambisinya untuk meraih guru besar terus diupayakan dengan segala kemampuan dan usaha yang maksimal.
Akhirnya apa yang dilakukan oleh Doktor Sudarsono bahwa usaha yang maksimal tidak akan menghianati hasil. Semoga suksesnya menjadi pelajaran dan inspirasi bagi setiap kita yang ingin melanjutkan studi doktor atau apapun untuk sukses.
Penulis : Bang Ady Ardyansah (Akademisi UNBO)