Foto: Kabid PTK Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima Ico Rahmawati. |
Bima, TalkingNEWSntb.com -- Sebelumnya mencuat dugaan Pungutan Liar (Pungli) dilakukan Kabid PTK Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Ico Rahmawati, S. Pd, M. Pd terhadap sejumlah tenaga pendidik yang lulus PPPK. Hal tersebut dibantah keras bahkan dinilai sebuah isu murahan untuk merusak nama baik saja.
Upaya menciderai nama baik Kabid PTK Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima diperkuat adanya bukti percakapan oknum wartawan salah satu media online yang mengintimidasi dan meminta uang sebesar Rp. 50 juta supaya kasus tidak dipublis.
Apa yang disampaikan Kabid PTK Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima justeru tidak sesuai realita di lapangan. Berdasarkan pengakuan AN yang ditunjuk oleh Kabid PTK untuk menyelesaikan masalah yang dirundungnya. Di balik kasus yang melilitnya, Kabid PTK justeru mencoba menyogok wartawan yang datang konfirmasi berita.
"Saya diminta bantuan oleh beliau sebagai perantara, malah saya yang dijebak oleh Bunda Ico," ungkap AN.
Karena saya dimintai bantuan, lanjutnya, jam 10.00 Wita pada Kamis (28/3/2024) pagi datang ke kantor.
"Saya datang ke kantor Dikbudpora karena dihubungi oleh Bunda Ico pada hari Rabu, soal ada konfirmasi berita dari Jerat NTB terkait dugaan pungli bunda sebagai kabid PTK. Dan melalui WhatsApp Bunda Ico meminta saya untuk segera meredam agar pemberitaan tidak sampai terbit," aku AN.
Keesokan harinya, kisah AN, dirinya diperintahkan agar menghadirkan pimpinan media Jerat NTB untuk menemui beliau di kantornya, bahkan saya diancam akan dikerangkeng kalau saya tidak mampu membujuk pimpinan Jerat NTB tersebut ke kantornya.
"Setelah saya memohon, akhirnya pimpinan Jerat NTB mau datang. Pukul 14.11 Wita beliau tiba bersama rekan wartawan lainnya," kisahnya.
Dalam ruangan itu kami bertiga disambut langsung oleh Ibu Kabid, pada kesempatan itu terjadi dialog antara dua pimpinan media dengan Ibu Kabid. Komunikasi dalam ruang tertutup itu, Pimpinan Media Jerat NTB dan rekannya memenuhi hak jawab atas rilis yang dikonfirmasi sebelumnya. Namun, Bunda Ico sendiri justru meminta agar berita tersebut tidak dinaikkan, dan pertemuan itu saya videokan.
"Bunda Ico saat itu dihadapan saya menyerahkan tiga amplop berisi uang kepada kami, dan pada saat itu juga ditolak dan diletakkan oleh Pimpinan media Jerat NTB dan salah satu wartawan yang datang saat itu," ungkapnya. (Red)