Foto: Kabid PTK Dikbudpora Bima Ico Rahmawati. |
Bima, TalkingNEWSntb.com -- Isu pungutan liar (Pungli) terhadap sejumlah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkup Kabupaten Bima heboh di sosial media (FB). Orang yang dituding sebagai aktor Pungli tersebut merupakan Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dikbudpora Kabupaten Bima Ico Rahmawati.
Masalah tersebut memicu reaksi keras dari Ico Rahmawati yang merasa dirugikan atas tudingan itu. Ia membantah bahwa pihaknya tidak pernah melakukan hal demikian. Dirinya menganggap bahwa isu itu sengaja dimunculkan untuk menjatuhkan nama baiknya.
"Saya tak tau masalahnya. Aaya kira Isue ini sengaja dikemaa untuk menjatuhkan saya," tegas Ico Rahmawati, Sabtu malam (30/3/24).
Dikatakannya, sebagai abdi negara yang bertugas di dinas Dikbudpora Kabupaten Bima. Iya menyampaikan sudah bekerja sesuai tupoksi. Disinggung terkait kelulusan 2.764 PPPK 2023/2024, itu hasil kerja masing - masing peserta, bukan karena intervensi atau bantuan siapa pun.
"Mereka lulus murni, jadi tidak benar karena ada upeti atau perjanjian di bawah meja. Sehingga tidak ada kaitan dengan dirinya selaku Kabid PTK," terangnya.
Lanjutnya, Ia merasa keberatan dengan informasi Pungli yang dialamatkan pada dirinya. Sehingga akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikannya.
"Saya tidak akan tinggal diam, masalah ini harus dibawa ke ranah hukum. Keluarga dan handai tolan mendukung sepenuhnya, supaya ada efek jera bagi pelaku penyebar fitnah," kisahnya.
Dijelaskannya, ribuan tenaga PPPK yang melakukan proses pertimbangan teknis (Pertek) tersebut. Sebanyak 2.068 guru, 514 tenaga kesehatan dan 187 tenaga teknis, sehingga total PPPK yang menerima SK sebanyak 2.769 orang.
"Mereka sudah menerima SK pengangkatan dari Bupati Bima, pada Kamis (28/3/2024) lalu," ungkapnya.
Diakui dia, terkait masalah tersebut mendapat intimidasi dari salah satu oknum wartawan. Oknum tersebut meminta uang sebesar Rp. 50 juta dan ada bukti percakapan.
"Bukti rekaman ada, nanti akan disampaikan ke penyidik Polres Kabupaten Bima," tutupnya. (Red)