Foto: Saat aksi berlangsung. Massa memblokade jalan disertai pembakaran ban di tengah jalan |
Bima, TalkingNEWSntb.com – Puluhan masa
yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Madapangga Menggugat,
menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Cabang Bolo, Kecamatan Madapangga, Bima
NTB, Senin (22/1/2024).
Massa mendesak Pemerintah Daerah
Kabupaten segera membangun jembatan penghubung Desa Bolo dan Desa Rade yang
ambruk pasca diterjang banjir sejak 2020 lalu. Mengingat jembatan tersebut akses
vital bagi masyarakat Madapangga.
Korlap Aksi, Mustakim menyampaikan bahwa
Pemerintah semestinya memperhatikan kesejahteraan warga di Madapangga. Terlebih
terhadap akses jalan sebagai penopang perputaran ekonomi warga yang ada.
"Lambannya penanganan jembatan
Bolo-Rade menyebabkan perkonomian warga menurun," tuturnya.
Contohnya, seperti insiden yang belum
lama ini terjadi, yaitu aksi penutupan akses jembatan alternatif oleh pemilik
lahan. Mereka menuntut hak mereka yang dijanjikan pihak Pemerintah Daerah.
Karena lahan yang digunakan selama jembatan utama putus, merupakan milik
pribadi warga.
"Potensi-potensi yang dapat
melumpuhkan ekonomi warga harusnya bias dideteksi lebih awal oleh pemerintah, bukannya
dibiarkan," cetusnya.
Aksi yang dibarengi pembakaran ban itu,
membuat jalan lintas Bima-Sumbawa macet total. Meski begitu, kondisi lapangan
terpantau kondusif dan mendapatkan pengawalan ketat dari tim Shabara Polres
Bima dan personel Polsek Madapangga.
Usai penghadangan jalan di pertigaan
cabang Bolo, massa kemudian melanjutkan aksinya di depan Kantor Camat
Madapangga dengan tuntutan yang sama. Selesai aksi masa membubarkan diri dengan
tertib. (Gufran)
Editor: Agus