Tips Kirim Sapi ke Ibu Kota Mudah dan Praktis Lewat CV Novita Putri Indah Jaya -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Tips Kirim Sapi ke Ibu Kota Mudah dan Praktis Lewat CV Novita Putri Indah Jaya

TalkingNewsNTB.com
14 Juni 2023

 

Foto: Direktur CV Novita Putri Indah Jaya Abdul Hamid, selaku penyedia jasa transportasi (Mobil) pengangkut Sapi.


Bima, TalkingNEWSntb.com -- Menjelang hari raya idul adha tahun 2023 ini, kebutuhan konsumen di kota-kota besar terhadap hewan kurban jenis sapi cukup meningkat. Terutama di kota DKI Jakarta menjadi daerah yang memiliki tingkat kebutuhan hewan kurban yang paling tinggi. Sehingga merangsang para peternak sapi di luar jabodetabek untuk mengirim sapi-sapinya ke ibu kota. Termasuk di antaranya Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu daerah penyuplai sapi terbesar ke ibu kota. 


Disaat para warga memiliki bisnis jual beli hewan, ada berbagai pilihan cara mengirim hewan ke luar daerah. Selain bisa menggunakan jalur laut, namun warga juga bisa menggunakan jasa pengiriman hewan lewat jalur darat. Karena lebih praktis, aman dan biaya yang cukup murah. Sehingga perlu ada jasa pengiriman yang profesional sebagai alat transportasi darat yang dapat membantu proses pengiriman sapi milik warga.


Direktur CV Novita Putri Indah Jaya, Abdul Hamid selaku penyedia jasa muat Sapu (ekspedisi) menuturkan, untuk menunjang keberlangsungan pengiriman sapi ke luar daerah NTB, pihaknya telah menyiapkan jasa ekspedisi di Kabupaten Bima. Lewat CV miliknya, warga bisa mengirim sapi-sapinya hingga dengan kapasitas yang tak terbatas. 


Di tahun 2023 ini pun para peternak telah mengirim sebanyak 800 ekor sapi ke ibu Kota Jakarta lewat jasa pengiriman miliknya. Dari total itu semua, jasa ekspedisi yang beralamat di Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima itu menjadi satu-satunya jasa pengiriman yang menggunakan jalur darat. Sehingga akan memberikan kenyamanan dan mengurangi resiko kematian terhadap ternak sapi milik warga. 


"Kelebihan lewat jalur darat itu, keselamatan ternak sapi sangat terjamin. Di satu sisi, sangat mempermudah para pemilik ternak untuk selalu mempersiapkan pakan ternak mereka di sepanjang perjalanan. Karena para pemilik sapi bisa mengambil rumput atau sejenisnya di pinggir jalan misalkan stok pakan di atas truk sudah menipis. Dibanding lewat jalur laut yang selalu banyak kendala. Misalnya ekstavet yang terlalu panjang. Mulai naik ke kapal sampai ke kota tujuan," ungkapnya, Rabu (14/12/2023).


Lanjut Abhy Mamet (Sapaan akrab), pria kelahiran Desa Monggo 11 Mei 1982 itu mengaku baru mendirikan jasa ekspedisi miliknya di tahun 2023 ini. Meski begitu, jasa ekspedisi miliknya menjadi salah satu penyuplai sapi terbesar yang menggunakan jalur darat. Yakni dengan jumlah 30 unit truk jenis fuso dengan kapasitas muatan 800 ekor ternak sapi.


Dirinya mengaku, keberhasilannya itu tidak begitu mudah. Melainkan harus memiliki kelihaian dalam berbisnis. Selain lihai dalam mendapatkan pelanggan, dirinya juga menerapkan sistem ekonomi bisnis. Dengan mengelola dan merapikan management keuangan dengan sebaik mungkin. Agar mendapatkan kepercayaan dari para pelanggannya. 


"Kalau mau sukses, minimal kita harus jujur dan harus memiliki tekad yang tinggi. Tidak hanya fokus menghitung laba saja, tapi yang lebih utama adalah kenyamanan para pelanggan. Karena sapi yang dikirim melalui jasa ekspedisi milik kami harus kami jaga keselamatannya sampai ke kota tujuan. Agar ke depan para pelanggan mempercayai jasa ekspedisi yang kami punya. Intinya harus menjaga kepercayaan para pelanggan," terangnya.


Selain itu, dirinya juga tidak mempersulit para pemilik ternak yang hendak mengirim sapinya. Karena lewat ekspedisi miliknya itu tidak menarik lebih dulu uang mukanya. Melainkan diselesaikan setelah sapi-sapi milik peternak sudah naik di atas truk.


"Soal ongkos kirim, kita tidak ngambil duluan. Baru mereka bayar setelah sapi mereka sudah di atas truk. Dan kami juga mematok dengan biaya rendah. Misalnya satu ekor sapi, kita patok ongkosnya Rp1 juta saja. Itu beda jauh dengan ongkos kirim ekspedisi lain," jelas Abhy Mamet.


Adapun tips dari Abhy Mamet bagi para peternak sapi pemula, lebih utama bagi para pemuda kreatif. Jika ingin menjadi peternak, lebih baik menjadi peternak sapi. Yang dimana dalam hitungannya, misalkan sapi yang berumur 3 tahun seharga Rp12 juta, jika dikirim ke ibu kota itu memiliki harga jual Rp22 juta. Jika dikurangi biaya pengiriman dan biaya kandang juga lainnya dengan total Rp4,5 juta maka keuntungan yang didapatkan sebanyak Rp5,5 juta. 


Selain itu juga, dirinya juga mengharapkan adanya pembenahan dari pemerintah propinsi NTB. Terutama di jalur laut penyeberangan. Karena pada tahun ini, tantangan yang berat adalah kekurangan armada kapal laut. Seperti kejadian baru-baru ini di pelabuhan Gili Mas Lombok Barat. Di sana banyak truk muatan sapi mengalami antrean yang cukup lama. Sehingga menimbulkan resiko penurunan kesehatan pada ternak sapi dikarenakan berdiri terlalu lama di atas truk. Di satu sisi, stok pakan yang disediakan mulai menipis menjadi tantangan terberat bagi pemilik ternak. Ditambah lagi dengan pengeluaran menggunakan uang pribadi disaat menghadapi antrean yang berhari-hari di pelabuhan.


"Semoga tahun depan pemerintah lebih mengoptimalkan lagi pada jalur penyeberangan laut. Terutama penyediaan armada kapal yang memadai. Sehingga perjalanan truk pengangkut sapi-sapi milik warga itu bisa berjalan lancar, aman dan terkendali," pungkas Abhy Mamet.


Sementara itu, peternak sapi di Desa Bolo, Kecamatan Madapangga, Rizki Ar juga mengaku terbantu dengan hadirnya CV Novita Putri Indah Jaya sebagai jasa ekspedisi jalur darat ini. Karena lebih praktis dan efisien. 


Di samping itu bisnis sapi antar Provinsi ini cukup menguntungkan bagi para peternak. Dan ini menjadi usaha yang menjanjikan bagi para generasi muda yang ingin memulai berusaha di bidang peternakan. 


"Kalau mau jadi pengusaha, jadilah peternak sapi. Karena perawatan yang tergolong mudah dan harga serta keuntungannya pun cukup menjanjikan," imbuhnya. 


Beliau juga menghimbau ke pada pengusaha Sapi antar Provinsi ini, agar selalu berhati hati terhadap modus oknum yang tidak bertanggungjawab. Mengingat ada beberapa kasus dalam kurun dua tahun terakhir terjadi penipuan hingga membuat peternak merugi. 


"Soal penjualan, kalau bisa berhati-hatilah dengan konsumen. Karena banyak oknum yang berusaha menipu lewat transaksi jual beli sapi ini. Karena sebelum ini sudah banyak korban penipuan. Jadi harap hati-hati," harapnya. (Gufran)