Asrama Dompu di Yogyakarta Rusak tak Layak Huni, Pemda Diminta Perhatikan -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Asrama Dompu di Yogyakarta Rusak tak Layak Huni, Pemda Diminta Perhatikan

TalkingNewsNTB.com
06 Agustus 2022

 

Foto: Kondisi terkini Asrama Dompu yang ditempati para Mahasiswa Dompu yang kuliah di Yogyakarta. 


Dompu, TalkingNEWSntb.com - Asrama Mahasiswa Dompu yang berada di Yogyakarta terlihat memprihatinkan. Kondisi bangunan yang terlihat rusak parah dan tidak layak huni itu, tentunya tak elok jika tempat tersebut dijadikan hunian bagi Mahasiswa yang merupakan aset berharga Dompu. 


Tercatat sejak 2018, kondisi asrama sudah rusak parah. Namun hingga kini pihak Pemda Dompu belum juga memberikan perhatian serius untuk tempat tinggal bagi putra-putri daerah "Nggahi Rawi Pahu" yang berjuang menimba ilmu di daerah rantauan itu.


"Kondisi asrama kita ini sudah rusak sejak 2018 silam, tapi belum juga ada perhatian dari Pemda Dompu. Meski beberapa kali kita sudah laporkan baik tersirat maupun tersurat. Bahkan kita juga pernah mengajukan proposal anggran untuk rehabilitasi. Namun belum ada respon sampai sekarang," papar Musmulyadin selaku ketua Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Dompu-Yogyakarta (IKPMD-Yogyakarta), saat diwawancarai Sabtu (6/8/22).


Foto: Kondisi ringan Asarama yang terlihat rusak dan kumuh. 

Musmulyadin juga menuturkan bahwa pihak Pemda Dompu pada 2018 memang pernah berkunjung di asrama. Kala itu, perwakilan Pemda berjanji akan mengalokasikan anggaran untuk rehab/renovasi. Ternyata tidak terealisasi hingga kini. 


Oleh sebab itu, pihaknya berharap Pemda Dompu dalam hal ini Bupati Dompu Abdul Kader Jaelani (AKJ) untuk tidak tutup mata atas nasib yang dialami para generasi Dompu masa depan. 


"Kami sangat berharap Bupati AKJ dapat sedikit berempati dan peduli terhadap kita yang berjuang mencari ilmu di daerah orang. Biar bagaimanapun kami ini putra daerah yang tentunya akan kembali ke Dompu dengan misi yang baik. Dalam rangka berkontribusi dan mengabdi, agar terwujudnya Dompu yang maju," pungkas Musmulyadin. (Arif)



Editor: Agus