Tim Polres Bima Olah TKP, Terkait Karhutla di Kawasan Hutan Tambora -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Tim Polres Bima Olah TKP, Terkait Karhutla di Kawasan Hutan Tambora

TalkingNewsNTB.com
21 Oktober 2019

Tim Polres Bima saat melakukan olah TKP. 

TalkingNEWS.asia--Unit Tipidter dan Inafis Polres Bima yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Bima  IPTU Hendry Christianto S Sos melakukan olah TKP terkait penyebab Karhutla di kawasan Taman Nasional Tambora Wilayah Desa Kawinda Toi Kecamatan Tambora Kabupaten Bima-NTB yang terjadi pada 19 Oktober 2019 lalu.

 Kapolres Bima melalui Kabag Humas Polres Bima IPTU Hanafi mengatakan bahwa pasca kejadian karhutla itu, Petugas langsung melakukan olah TKP. Hal itu berdasarkan  Laporan infomasi ( LI ) Nomor:5/X/Reskrim/2019, tanggal 20 Oktober 2019, Sprin Lidik/363/X/Reskrim/2019, Dan Sprin gas/532/X/Reskrim/2019, tanggal 20 Oktober 2019.

"Sementara Tim yang tergabung dalam Giat olah TKP tersebut yakni : Kasat Reskrim Polres Bima, 2 personil Tipidter, 2 Anggota Inafis, Kanit Reskrim Tambora bersama 1 orang anggotanya, 1 orang Anggota TNI, 4 orang personil Taman Nasional Tambora,"jelas Hanafi.

Lebih lanjut Hanafi menjelaskan, dari hasil olah TKP yang dilakukan, Tim mengumpulkan barang bukti (BB) berupa sisa kayu dan daun yang terbakar dan pengambilan gambar di TKP, sebagai bahan penyelidikan.

Selain itu, mengumpulkan informasi dari berbagai pihak yang mengetahui kejadian kebakaran tersebut serta  melakukan introgasi terhadap  3 orang saksi dari pihak Taman nasional tambora,"sambung Hanafi.

Berdasarkan fakta yang diperoleh bahwa kebakaran di kawasan taman nasional Tambora dengan titik koordinat   S: 08. 7' 14
E: 118. 3.455'4 yang terletak di Desa Kawinda To'i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima dengan luas lahan yang terbakar untuk wilayah Taman nasional sekitar kurang lebih 1 Ha, dan diluar kawasan sekitar kurang lebih 10 Ha.

Sementara, sumber api di duga berasal dari sisa pengasapan masyarakat yang megambil madu karena di lokasi tersebut terdapat sarang madu yang belum sempat diambil dan berserakan di tanah, sehingga membakar dedaunan kering di lokasi dan merambat ke lokasi taman nasional tambora,"papar Hanafi.

Disisi lain, letak geografis lokasi yang cukup terjal dengan kemiringan lahan  75 derajat, sehingga membuat Tim sedikit kesulitan untuk melakukan pemadaman. Dan api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 06:00 (wita) minggu (20/10/19),"ungkap Hanafi.

 IPTU Hanafi menjelaskan  bahwa rencana tindak lanjut tim adalah  menganlisa dan mengumpulkan alat bukti  serta mencari terduga pelaku.

Disamping itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan  cara membakar dan tidak mencari madu dengan gunakan api, serta waspada musim kemarau panjang yang mudah memicu kebakaran.(TN.01)