Jumbara PMR Tingkat Kabupaten Dompu Menyisakan Satu Insiden -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Jumbara PMR Tingkat Kabupaten Dompu Menyisakan Satu Insiden

TalkingNewsNTB.com
18 September 2019



TalkingNEWS.asia— Kegiatan perkemahan Jumbara Palang Merah Remaja (PMR) tingkat Kabupaten Dompu, yang dilaksanakan di Desa Konte Kecamatan Kempo Kabupate Dompu kemarin menyisakan satu insiden.

Pasalnya saat kegiatan perkemahan berlangsung tiba-tiba salah satu tenda milik SMAN 2 Woja dimasuki penyusup yang kemudian memukul dan menyerang Dimas Satria (15). Dirinya mengaku saa itu, tiba-tiba dikepung oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, ketika hendak makan sore di samping tenda perkemahannya.

"Saat itu saya sedang makan di luar tenda, tiba-tiba datang segerombol orang menghampiri saya, dan mereka menanyakan keberadaan grup Beizin, dan saya jawab tidak tahu, kemudian mereka menyorot muka saya munggunakan senter, dan langsung memukul, seketika itu mereka langsung kabur," ungkap Dimas.

Orang tua korban supriadin yang mengetahui kejadian tersebut, sangat menyesalkan sikap Panitia dan pembina kegiatan perkemahan Jumbara Palang Merah Remaja (PMR) tingkat Kabupaten Dompu tersebut, yang tidak memberikan keamanan terhadap para peserta, bahkan dinilai tidak bertanggung jawab atas perlakuan yang dialami oleh putranya itu.

"Tingkat keamanan kegiatan yang bersekala Kabupaten ini sama sekali tidak ada, Pihak Pembina pun merasa seakan tidak bersalah, sehingga tidak memiliki rasa tanggungjawab terhadap peserta  atas yang terjadi sama anak didik mereka,"

Kata dia, pasca peristiwa tersebut, teman-teman Dimas langsung melaporkan kepada Siti Ma'Ani S.Pd selaku pembina PMR SMA 2 Woja. "Iya..saya tau masalah ini, saya dilaporkan oleh teman-teman dimas, dan saat itu juga kita laporka ke Panitiannya (PMI),"ujar Supriadin mengutip pernyataan guru Pembina Siti Ma'ani S.Pd, saat disambagi dirumahnya.

"Dirinya merasa kecewa pada pembina dan panitia Jumbara PMR, yang tidak ada rasa tanggung jawab sama sekali atas kejadian menimpa anaknya itu, Bahkan lebih ironisnya pihak Pembina dan Panitia hanya diam diri tanpa melakukan tindakan apapun, dalam melindungi anak didiknya,”ketus Supriadin dengan Nada kesal.

Atas pristiwa yang menimpa anaknya itu, Supriadin mengaku akan melaporkan persoalan tersebut kepihak Kepolisian. "Besok Kamis (19/9) saya akan laporkan panitia dan pembina PMR ke Polres Dompu atas kelalaian mereka sehingga terjadi pemukulan terhadap anak saya," tegasnya

Sementara Kepala Sekolah SMA 2 Woja Khairil Alimin S. Pd, saat itu ditemui oleh awak media, tidak berani memberikan komentar banyak terkait persoalan tersebut. "Nanti saya tanya dulu pembinanya,"tutupnya.(TN.02)